Kamis, 31 Maret 2016

pkl mgn corep



 Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
  1. 1. Modul-1 PENAMAAN JARAKSES KSO Learning Center April 2011
  2. 2. TUJUAN Ø Ø Ø Ø Peserta mampu memahami dan melaksanakan prosedur penamaan dan pelabelan Jarakses sesuai dengan KR.11/2010. Peserta mampu memahami dan menjelaskan konfigurasi jaringan KSO Peserta mampu memahami dan menjelaskan elemen, fungsi elemen dan legenda jaringan KSO Peserta mampu memahami dan mempraktekan penamaan dan pelabelan Jarakses sesuai KR.11/2010. 2
  3. 3. Pokok bahasan Hari -1: Page 1-3
  4. 4. Tujuan: Setelah mengikuti topik ini, peserta diharapkan dapat: • Memahami dan menjelaskan Distribusi dan Drop. konfigurasi Feeder, • Memahami dan menjelaskan konfigurasi Fiber Catu Langsung (FCL). Page 1-4
  5. 5. Konfigurasi umum menjelaskan pengelompokan jenis instalasi KSO berdasarkan batas terminasi kabel atau titik terminasi kedua ujung kabel. Jenis atau pengelompokan kabel tersebut sebagai berikut: ØKabel Feeder, yaitu KSO yang diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODC. ØKabe Distribusi, yaitu KSO yang diinstalasi/ diterminasi dari ODC ke ODP ØKabel Drop, yaitu KSO yang diinstalasi/ diterminasi dari ODP ke OTP dengan kapasitas 1 sampai 2 core. ØKabel Fiber Catu Langsung (FCL), yaitu KSO yang diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODP. Page 1-5
  6. 6. Page 1-6
  7. 7. Page 1-7
  8. 8. Jenis KSO sesuai dengan instalasinya dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: 1)Kabel duct, yaitu instalasi kabel serat optik yang dimasukkan ke dalam subduct - High Dencity Polly Ethilene (HDPE). 2)Kabel tanam langsung, yaitu instalasi kabel serat optik baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct yang dimasukkan ke dalam HDPE tanam langsung atau dengan menggunakan teknik sistem rojok/boring. 3)Kabel udara, yaitu instalasi kabel serat optik yang dilakukan menggunakan tiang sebagai penyangga. Page 1-8
  9. 9. Page 1-9
  10. 10. Tipe konfgurasi Jaringan Akses KSO, pilih yang benar: a.ODF-Feeder-OTP-Distribution-OTB-Drop b.ODF-FCL-ODP-Drop c.ODF-Feeder-ODC-Distribution-ODP-Drop d.Semuanya benar Page 1-10
  11. 11. Tujuan: Setelah mengikuti topik ini, peserta diharapkan dapat: • Memahami dan mengetahui elemen jaringan KSO • Memahami dan mengetahui fungsi dari setiap elemen KSO Page 1-11
  12. 12. Pembagian Elemen Jaringan Akses KSO disesuaikan dengan TeNOSS: • Lokasi • Frame • Kabel • Network Element (NE) Page 1-12
  13. 13. Berdasarkan nama lokasi: • STO/Exchange o • Manhole o • STO/Exchange merupakan suatu nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi, baik berupa perangkat aktif maupun perangkat pasif, untuk memudahkan pengisian dan pengenalainnya nama STO diisi dengan 3 karakter kode STO. Manhole merupakan suatu nama lokasi yang berada pada jaringan akses yang berfungsi sebagai tempat meletakkan closure (tempat penyambungan) dan sebagai routing kabel. Handhole o Handhole merupakan suatu nama lokasi yang berada pada jaringan akses yang berfungsi sebagai tempat meletakkan closure (tempat penyambungan) dan sebagai routing kabel. Page 1-13
  14. 14. Berdasarkan nama lokasi: • Shelter o • High Rise Building (HRB) o • Shelter merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi aktif maupun pasif, yang letaknya berada pada jaringan akses (outdoor). HRB merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi aktif maupun pasif, yang letaknya berada pada jaringan akses (biasanya di gedung/apartement). RK/ODC o RK/ODC merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi aktif maupun pasif, yang letaknya berada pada jaringan akses, nama RK digunakan apabila dilokasi tsb terdapat RK eksisting, sedangkan nama ODC untuk lokasi ODC baru. Page 1-14
  15. 15. Berdasarkan nama lokasi: • Aerial Splice o • ODP o • Aerial Splice merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi pasif berupa closure, yang letaknya berada pada tiang di jaringan akses KSO. ODP merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi pasif berupa Frame ODP, yang letaknya berada pada tiang di jaringan akses KSO atau pada dinding di sisi customer. Customer o Customer merupakan nama lokasi untuk menempatkan perangkat telekomunikasi aktif atau pasif berupa Network Elemen atau Frame ODP dan OTP. Page 1-15
  16. 16. Berdasarkan nama Frame: • ODF o Optical distribution Frame (ODF), merupakan perangkat pasif yang diletakkan di lokasi STO yang berfungsi sebagai titik terminasi kabel optik Feeder/FCL dari jaringan akses menuju core/port optik pada panel ODF. o Penyambungan circuit TeNOSS pada port panel ODF kabel dari jaringan berada diposisi Rear (belakang), dari OTB/ruang perangkat berada diposisi Rear (belakang) sedangkan jumper optik (Patchcord) berada pada posisi front (depan). o Contoh gambar ODF Page 1-16
  17. 17. ODF terdiridari: • Fiber IN • Splitter room • Fiber organizer • Fiber Termination Block (FTB) • Spilice room • Fiber Out Diagram Blok ODF Tabel Kapasitas & Dimensi ODF Page 1-17
  18. 18. Naming Convention Optical Frame (ODF) Frame Container/Rack ODF Frame Unit/ Shelf/Panel Frame Unit Appearances/ Pins Page 1-18
  19. 19. Contoh Gambar ODF Page 1-19
  20. 20. Berdasarkan nama Frame: • ODC o Optical Distribution Cabinet (ODC), merupakan perangkat pasif yang diletakkan di lokasi jaringan akses KSO yang berfungsi sebagai titik terminasi antara kabel Feeder dari STO dan kabel distribusi menuju ODP. o Penyambungan circuit TeNOSS pada port panel ODC kabel Feeder dari jaringan berada diposisi Rear (belakang) dan kabel distribusi dari ODP berada diposisi Rear (belakang) sedangkan jumper optik (Patchcord) berada pada posisi Front (depan). o Contoh gambar ODC Page 1-20
  21. 21. ODC terdiridari: • Fiber IN • Splitter room • Fiber management room • Fiber Termination Block (FTB) • Spilicing room •Connector room • Fiber Out splicing room spliter room connector room IN OUT ≤ N cores ≤ N cores fiber management room ODC with N cores capacity Tabel Kapasitas & Dimensi ODC Kelas ODC: Kapasitas maksimal: N input/ output Contoh Diagram Block ODC Mini ODC N Dimensi max (cm): lebar x tebal x panjang Small ODC Medium ODC Large ODC Jumbo ODC 96/96 144/144 288/288 576/576 864/864 55 x 40 x 90 70 x 50 x 125 80 x 70 x 125 170 x 70 x 125 170 x 70 x 150 Page 1-21
  22. 22. Naming Convention Optical Frame (ODC) Frame Container/ Cabinet ODC Frame Unit/ Shelf/Panel Frame Unit Appearances/ Pins Page 1-22
  23. 23. 1 3 2 1. Cabinet 2. Optical Tray 4 3. Management fiber. 5 4. Spilter tray 5. Grounding Bar Contoh Gambar ODC Page 1-23
  24. 24. Berdasarkan nama Frame: • Closure o Closure merupakan frame khusus yang memiliki beberapa cassette sebagai tempat penempatan terminasi kabel optik yang disambung langsung/splicing. o Closure ditempatkan pada Manhole/handhole/tiang o Circuit di TeNOSS kabel dari arah STO diposisi front (depan) dan posisi yang meninggalkan STO diposisi Rear (belakang) Page 1-24
  25. 25. Berdasarkan nama Frame: • ODP o Optical Distribution Point (ODP), merupakan perangkat pasif yang diletakkan di tiang pada lokasi jaringan akses KSO, pada dinding bangunan customer atau pada Node-B yang berfungsi sebagai titik terminasi kabel Distribusi dari ODC/kabel FCL dari STO sebagai kabel IN, sedangkan kabel out-nya menggunakan kabel drop menuju OTP (Customer). o Penyambungan circuit TeNOSS pada port panel ODP kabel distribusi dari jaringan berada diposisi Rear (belakang) dan kabel drop dari/menuju OTP berada diposisi Front (depan). o Contoh gambar ODP Page 1-25
  26. 26. ODP terdiridari: • Fiber IN • Splitter room • Fiber management room • Spilicing room • Connector room • Fiber Out splicing room spliter room connector room IN OUT ≤ N cores ≤ N cores fiber management room ODP with N cores capacity Contoh Diagram Block ODP Page 1-26
  27. 27. Contoh Gambar ODP Page 1-27
  28. 28. Berdasarkan nama Frame: • OTP o Optical Termination Point (OTP), merupakan perangkat pasif yang diletakkan pada dinding bangunan customer yang berfungsi sebagai titik terminasi kabel drop dari sebagai kabel IN, sedangkan kabel out-nya menggunakan kabel drop indoor menuju roset optik (Customer). o Penyambungan circuit TeNOSS pada port panel OTP kabel drop dari jaringan berada diposisi Rear (belakang) dan kabel drop dari/menuju roset optik berada diposisi front (depan). o Contoh gambar OTP Page 1-28
  29. 29. Contoh Gambar ODP Page 1-29
  30. 30. Berdasarkan nama Kabel: • Feeder o • Distribution o • Kabel Distribution adalah KSO yang terinstalasi sebagai penghubung antara ODC dan ODP. Drop o • Kabel Feeder adalah KSO yang terinstalasi sebagai penghubung antara ODF dan ODC. Kabel Drop adalah KSO yang terinstalasi sebagai penghubung antara ODP dan OTP. Fiber Catu Langsung (FCL) o Kabel FCL adalah KSO yang terinstalasi sebagai penghubung antara ODF dan ODP. Page 1-30
  31. 31. Contoh Gambar Feeder, Distribution, Drop dan FCL Page 1-31
  32. 32. Page 1-32
  33. 33. 1. Sebutkan elemen Jaringan akses berdasarkan frame dan penempatannya: a. ………….. di STO b. ………… di HRB/Shelter atau outdoor c. …………... di Tiang/rumah pelanggan d. …………… di rumah pelanggan 2. Closure dalam instalasinya ditempatkan di… (pilih yang benar) a. Manhole b. Handhole c. Tiang d. rumah 3. Nama jenis kabel yang dikenal dalam jaringan akses KSO (pilih yang benar) a. Feeder, Distribution dan Drop b. Feeder, FCL dan Distribution c. FCL dan Drop d. FCL, Distribution dan Drop Page 1-33
  34. 34. Tujuan: Setelah mengikuti topik ini, peserta diharapkan dapat: • Memahami dan mengetahui Legenda jaringan KSO • Memahami dan mengetahui fungsi dari setiap legenda KSO dalam kegiatan Update gambar skema jaringan KSO Page 1-34
  35. 35. Perangkat Eksisting Perangkat Baru Page 1-35
  36. 36. Perangkat Eksisting Perangkat Baru Page 1-36
  37. 37. Perangkat Eksisting Perangkat Baru Page 1-37
  38. 38. Perangkat Eksisting Perangkat Baru Page 1-38
  39. 39. Keterangan: FCLX1X2X3Y1Y2-m1m2-n1n2q FCL = Fib2-er Catu Langsung (Kabel optic yang keluar dari ODF menuju ODP X1X2X3 = Kode Lokasi STO Y1Y2 = Nomor urut FCL (mulai dari01 sampai dengan 99) m1m2 = Nomor section/segmen n1n2 = Nomor pencabangan q = Sisipan diisi dengan abjad (A,B,C ……dst) Page 1-39
  40. 40. Core Cable Cassette IN OUT IN OUT 01 01-12 01-12 FCLJTN01-01 FCLJTN01-02 02 13-24 13-24 FCLJTN01-01 FCLJTN01-02 03 25-36 25-36 FCLJTN01-01 04 37-48 37-48 FCLJTN01-01 Core FCLJTN01-0101 FCLJTN01-0102 Cable Cassette IN OUT IN OUT 01 01-12 01-12 FCLJTN01-02 FCLJTN01-03 02 13-24 13-24 FCLJTN01-02 FCLJTN01-0201 Page 1-40
  41. 41. Page 1-41
  42. 42. Page 1-42
  43. 43. Page 1-43
  44. 44. Page 1-44
  45. 45. Tujuan: Setelah mengikuti topik ini, peserta diharapkan dapat: • Memahami dan mengetahui Network Element (NODE) jaringan KSO • Memahami dan mengetahui perbedaan dari setiap Network Element (NODE) KSO dalam kegiatan inventory jaringan KSO Page 1-45
  46. 46. Network Elelement (Node) Jarakses KSO: • Perangkat aktif yang terinstalasi baik disisi STO maupun di (NODE) jaringan akses KSO • Perangkat aktif dimaksud adalah perangkat jaringan akses yang berbasis TDM Switch maupun berbasis IP (NGN) Page 1-46
  47. 47. NO Network Element (Node) 1 DLC 2 FIBER DRIVER 3 MSOAN 4 ATM DSLAM (DSLAM) 5 IP-DSLAM 6 MSAN 7 G-PON 8 SWITCH 9 ROUTER 10 OMUX …………… Page 1-47
  48. 48. Tujuan: Setelah mengikuti topik ini, peserta diharapkan dapat: • Memahami dan mengetahui standar penamaan dan pelabelan jaringan akses KSO • Peserta mampu memahami dan mempraktekan pelabelan Jarakses sesuai KR.11/2010. Page 1-48
  49. 49. ODP AS CUST EXCHANGE SPLITTER OTB Frame RK/ODC SPLITTER ODP Frame DISTRIBUTION ODF MH WDM HH ODC Frame DROP ODP NE STO CUST SH ODP Frame CL HRB FEEDER FCL MH ODC Frame ODC Frame OTP Frame NE Remote ODP ODP Frame ODP ODP Frame Page 1-49
  50. 50. • • • • • • • • • EXCHANGE MANHOLE(MH) HANDHOLE(HH) RUMAH KABEL/OPTICAL DISTRIBUTION CABINET(ODC) SHELTER(SH) AERIAL SPLACE(AS) OPTICAL DISTRIBUTION POINT(ODP) BUILDING/HRB CUSTOMER Page 1-50
  51. 51. Page 1-51
  52. 52. Page 1-52
  53. 53. HHGGK-FAA/03 (Handhole nomor 03 menuju ODC FAA di STO GGK) HHGGK-FAA01/02(Handhole nomor 02 menuju ODP FAA lokasi 01 di STO GGK) Catatan: Untuk ODP “ Y1-Y5” diisi dengan ODP dan nomor lokasi. Page 1-53
  54. 54. Page 1-54
  55. 55. Page 1-55
  56. 56. Page 1-56
  57. 57. Page 1-57
  58. 58. Page 1-58
  59. 59. Page 1-59
  60. 60. • • • • • • ODF ODC ODP CLOSURE(CL) SPLITTER WDM Page 1-60
  61. 61. Page 1-61
  62. 62. Page 1-62
  63. 63. Page 1-63
  64. 64. Page 1-64
  65. 65. Page 1-65
  66. 66. Page 1-66
  67. 67. Page 1-67
  68. 68. Page 1-68
  69. 69. • • • • FEEDER DISTRIBUTION DROP FIBER CABEL LANGSUNG(FCL) Page 1-69
  70. 70. Page 1-70
  71. 71. Page 1-71
  72. 72. Page 1-72
  73. 73. Misalnya: -FCLGGK01-02-01A (FCL nomor 01, section 02, cabang 01 dan sisipan A di GGK) Page 1-73
  74. 74. • EXCHANGE(STO) • REMOTE Page 1-74
  75. 75. Contoh : 15JTN-04 Artinya : Omux CT lokasi STO JTN, Nomor urut NE 04 Page 1-75
  76. 76. Contoh : 18JTN-A-01 Artinya : Fiber Driver lokasi STO JTN, Nomor urut kabinet A, Nomor urut NE 01 Page 1-76


Rabu, 30 Maret 2016

 LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI FIBER OPTIk      

 NAMA :                          YENDIRON KOGOYA
 KELAS :                 XI TKJ  A  NO (28)
 EMAIL :  NUNAIMEWIWAGGIRE11@GMEIL.COM
Laporan praktek kerja industri tahun pelajaran .2015/2016

dengan judul FIBER OPTIK PC telah di di periksa dan di syahkan
                       DI   : kota malang
                           HARI /TANGGAL : KAMIS JANUARI 2016
                           MENYUTUJUI
                           Wakasek Kurikulum     GuruPembimbingIbu
                          DEWI kartini SPd        ibu dewi kartini spd
                           Mengetahui /menyetuyui
                                      Kepala sekolah HARY MULIONO ,SPDI

     
 


                               

 MOTO saya
1.   Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa ilmu pengetahuan.
2.   Pendidikan adalah bekal untuk masa depan.
3.   Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
4.   Iman, Ilmu, dan Pelayanan. Disiplin   dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan.
5.   Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan.
6.    Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.
7.    Jalani semua dengan ikhlas karena Allah SWT.
8.   Utamakan kejujuran, tanggung jawab dan kedisiplinan serta kebersihan.
9.   Buatlah cita-cita untuk menggaji orang-orang, bukan digaji orang.
10.  Waktu yang bersejarah saat ini, waktu untuk mencoba kemarin dan besok, adalah waktunya untuk sukses.
11.  Kegagalan merupakan awal dari kesuksesan.
               PERSEMBAHAN
Laporan ini disusun dan dipersembahkan kepada :
1.  Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendukung dan mendo’akan dalam penyusunan laporan ini.
2.  Bapak HARY MULIYONO selaku Kepala Sekolah SMK N 8 MALANG
3.  BapaK PRIO  selaku Pimpinan Manggala Computer DAN JARIGAN
4.  Bapak PRIO   selaku Ketua Progam Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
 5. Ibu DEWI KARTINI S.Pd. selaku Pembimbing Laporan yang telah membimbing dalam penyusunan Laporan ini.
 6.  Bapak dan Ibu guru, serta Staff Karyawan SMK N 8 MALANG
 7. Teman - temanku semua dari kelas X, XI, dan XII yang selalu memberikan inspirasi dan masukan dalam penyusnan Laporan ini.
 8.  Pembaca Laporan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan baik. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan melaksanakan PRAKERIN siswa SMK dapat mengenal dan mengetahui dunia kerja dan dunia usaha yang sesungguhnya, setelah lulus nanti siswa sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam dunia kerja.
            Tujuan penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XI pada program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK  N 8 MALANG  Selain itu juga berguna sebagai bukti pertanggung jawaban siswa telah melaksanakan PRAKERIN di Industri.
dalam melaksanakan PRAKERIN serta dalam penyusunan laporan ini. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dengan tersusunnya laporan akhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material:
1. Bapak HARY MULIONO spdi selaku Kepala Sekolah SMK N 8 MALANG
     2.    IBU dewi kartini guru  selaku guru penyusan yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan  laporan ini.
    3.    ibu dewi kartini selaku guru Pembimbing dalam penyusunan laporan ini sertaWali Kelas XI TKJ A
    4.     Bapak / Ibu guru serta Staff karyawan SMK  N 8 MALANG yang telah memberikan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan PRAKERIN ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, penulis berharap semoga Laporan PRAKERIN ini dapat bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi penulis sendiri.
(1) Januari 2016

                                                  DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................I
Halaman Pengesahan Sekolah ........................................................................II
Halaman Pengesahan Pembimbing ................................................................III
Halaman Motto ...............................................................................................IV
Halaman Persembahan ....................................................................................V
Kata Pengantar ................................................................................................VI
Daftar Isi ........................................................................................................VII

                                     


                 BAB: 1
       TENTANG  PENGENALAN KABEL FIBER OPTIK
              Fiber Optic merupakan salah salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas       bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk mengggunakan fiber optic dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector).
Kelebihan dari fiber optic dibanding media kabel lainya adalah dalam hal kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi. Selain itu fiber optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat repeater. Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang ada disepanjang jalur instalasi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya dan mahalnya harga kabel fiber optic ini. Mengingat media ni menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data maka fiber optic tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
Sistem Komunikasi Fiber Optic
Sistem komunikasi serat optik atau fiber optic adalah sistem komunikasi dengan menggunakan sinar atau cahaya sebagai pembawa informasi dan menggunakan serat optik sebagai media transimisi. Alasan utama pembuatan serat optik adalah penggunaannya pada sistem komunikasi agar diperoleh sistem dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi untuk pengiriman bermacam informasi baik suara maupun data.
Serat optik juga banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi kabel laut sehingga kabel serat optik dipasang di dasar samudra yang mengubungkan berbagai kota di berbagai negara, selain itu juga digunakan dimanfaatkan pada LAN (Local Area Network) atau pun pada WAN (Wide Area Network).
Struktur dasar fiber optic
Sebagaimana namanya, maka serat optik dibuat dari gelas silica dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut atau serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas, terpenting dalam pembuatan serat optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan.
Gambar konstruksi dari kabel serat optik :

  Pada gambar diatas merupakan konstruksi dari kabel serat optik yang memilki bagian pusat kabel terdapat inti kaca dan mempunyai ketebalan 8-10 mikron. Tempat ini merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Inti dibungkus kaca yang mempunyai indeks refraksi yang lebih rendah, hal ini untuk menjaga agar cahaya tetap menjalar pada inti. Kemudian terdapat plastik tipis yang berfungsi sebagai pelindung bungkus kaca. Secara umum serat digabungkan dalam suatu bundel dan dilindungi oleh sarung, dimana ada juga setiap sarung yang bisa berisikan banyak serat optik.
Gambar sarung atau pembungkus diantara masing-masing kabel :

Secara garis besar fiber optic memiliki 3 struktur dasar yaitu:
Core (inti)
Berfungsi untuk menetukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi, merupakan bagian utama dari fiber optic karena perambatan cahaya terjadi disini. Diameternya adalah 10 µm – 50 µm, ukuran core sangat mempengaruhi fiber optic.
Cladding (lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi besarnya sudut kritis.
Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelidung mekanis dan tempat kode warna. Terbuat dari bahan plastik, berfungsi untuk melindungi serat optik dar kerusakan.
Sistem transmisi fiber optic memiliki tiga komponen utama, yaitu sumber optik, media transmisi dan detector. Pada pengiriman informasi ini pulsa cahaya menyatakan logika 1 bila ada pulsa cahaya dan bila tidak ada pulsa cahaya berarti logika 0 (seperti logika listrik pada umumnya). Pada media transmisinya menggunakan serat optik yang sangat halus, dimana jika ada cahaya yang jatuh, detector akan mengubah cahaya tersebut menjadi sinyal listrik. Pada bagian ujung penerima optik terdiri dari fotodioda, yang menghasilkan pulsa listrik bila dikenai cahaya. Waktu respon yang dimiliki oleh fotodioda adalah 1 ndetik, yang membatasi laju data menjadi sekitar 1 Gbps.

Didalam melakukan pensinyalan terdapat dua jenis sumber cahaya yang dapat digunakan yaitu: LED (Light Emiting Diode) dan laser semi konduktor. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
Tabel perbandingan semikonduktor laser dengan LED sebagai sumber cahaya dalam melakukan pensinyalan :

Tipe Kabel Fiber Optic Kabel serat optik di klasifikasikan menurut lima dasar aplikasi standar, yaitu Simplex cable, Zipcord cable, Tightpack cable, Breakout cable, Armored loose-tube cable.Gambar (a) Simplex cable. (b) Zipcord cable. (c) Tightpack cable.(d) Breakout cable. (e) Armored loose-tube cable :

Kelebihan dan kekurangan Transmisi Fiber Optic Kelebihan dari menggunakan transmisi fiber optic adalah:Redaman transmisi yang kecil.Sistem telekomunikasi fiber optic mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainya, seperti kabel coaxial ataupun kabel UTP. Ini berarti fiber optic sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.Kinerja transfer yang tinggi Dibandingkan dengan jenis radiasi yang lain seperti gelombang radio, cahaya memiliki frekuensi lebih tinggi, sehingga kinerja dari kabel fiber optic yang menggunakan gelombang cahaya dapat membawa lebih banyak informasi setiap detiknya (kecepatan transfer 2,5 Gigabit per detik) dibandingkan arus listrik dalam kabel tembaga. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah fiber optic yang halus.Ukuran kecil dan ringan Kabel fiber optic memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga. Dengan ukuran yang kecil tersebut akan sangat memudahkan pengangkutan dan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.Tidak ada interfensi .Hal ini disebabkan sistem transmisi fiber optic mempergunakan sinar atau cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari percakapan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan perkataan lain kualitas dari transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan transmisi menggunakan kabel biasa. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel fiber optic dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.
Adanya isolasi antara pengirim (transmiter) dan penerimanya (receiver)
Tidak ada ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya fiber optic. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang dalam keadaan lokasinya bisa dikatakan mudah terbakar, seperti pada industri minyak, industri kimia, dan sebaginya.
Jarak jauh Pada kabel tembaga membutuhkan sebuah penguat sinyal setiap 5 km, sedangkan    pada kabel fiber optic hanya diperlukan penguat sinyal setiap 20 km.
Bebas penyadapan Penghantar listrik dilingkupi medan magnet yang dapat dimanfaatkan untuk menyadap data yang dikirimkan. Dalam hal ini kabel fiber optic jauh lebih aman dan dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
Dapat di –upgrade Jaringan kabel fiber optic dapat mudah di-upgrade, sistem kabel tidak perlu diubah, karena tidak tergantung pada kecepatan transfer atau arus data.Dengan adanya kabel fiber optic memang kelebihannya jauh lebih besar dari pada menggunakan kabel biasa, tapi kabel serat optik sendiri juga mempunyai kekurangan yaitu :
Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu sehingga kabel fiber optic menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pensinyalan.
Karena harganya yang masih terlalu mahal, maka perusahaan-perusahaan dengan keadaan ekonomi yang sedang, cenderung untuk memakai kabel biasa dibandingkan dengan kabel fiber optic.



                       BAB 2
TETANG PENGERTIAN FIBER OPTIK

Pengertian Kabel Fiber Optik dan Kegunaannya
Pengertian Fiber Optik - Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan lagi untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu adanya pengiriman data dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang semakin cepat. Tidak hanya dituntut untuk cepat, namun walaupun sebuah data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar harus di terima dengan akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman berlangsung.
Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel berbahan tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada saat ini yang sudah muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang menggunakan sinyal cahaya untuk dikirimkan melalui serat optik atau sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca halus. Tentunya kita semua tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling cepat di dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan suara sekalipun masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.

Sejarah Fiber Optik.   Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak digunakan pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan asal Jerman memulai eksperimen untuk mengirim sebuah data menggunakan cahaya melalui bahan yang bernama fiber optik. Namun hasil dari percobaan yang dilakukan masih belum bisa di gunakan atau dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.


Gambar Inti Kaca Fiber Optik
Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan prototipe fiber optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari gelas inti yang terbungkus oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960-an para ilmuwan Jepang berhasil membuat perubahan yang fantastis dengan penemuannya yang berhasil membuat fiber optik yang mampu mentransmisi gambar.
Prinsip Kerja Fiber Optik    Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk cahaya di dalam perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel fiber optik yang terbuat dari kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dab di biaskan hingga sampai ke perangkat receiver sehingga kemudian informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan.
Pada dasarnya serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat kecil dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang digunakan untuk mengirim informasi biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi kabel fiber optik mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan kabel tembaga pada umumnya. Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.
Walaupun sifat kaca pada umumnya mampu memantulkan cahaya, namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber optik tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni kaca yang digunakan akan semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca.
Kelebihan Fiber Optik    Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi informasi walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit per detik
Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau penguatan sinyal
Biaya pemasangan yang lebih murah dan  tigka keamanan yang lebih tinggi
Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan
Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang radio
Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan percikan api
Tidak bisa berkarat
Jenis - jenis Fiber Optik
Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
1. Menurut mode yang dirambatkan
Single mode : fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati panjang gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding selongsong. Pada bagian inti fiber optik single mode terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2). Sedangka pada selongsongnya, untuk mendapatkan peforma yang baik ukuran yang dimiliki sekitar 15 kali lipat leih besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan decibels yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki kecepatan yang sangat tinggi walaupun digunakan untuk mengirim informasi dengan jarak yang sangat jauh.
Kelebihan dari fiber optik single mode yaitu  mampu beroperasi hingga jarak lebih dari lima mil, sedangkan kekurangan fiber optik single mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dioda pemancar cahaya atau LED.
Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke dinding selongsong. Hal tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit.
Kelebihan dari fiber optik multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan dioda laser, Daya juga di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil
2. Berdasakan Indeks Bias Inti
.Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias yang homogeny
.Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks bias yang mendekati dinding selongsong  semakin kecil, sehingga pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar jalur atau bandwitdh semakin besar

              BAB  3
Langkah pemasagan fiber optic
Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.
Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 - 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.
Gambar struktur dasar fiber optic


Pemasangan Fiber Optic :
Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.
Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

Gambar Connector Fiber Optic
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

Gambar pigtail
Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

Gambar patch cord
Wall-Mount
Wall-mount adalah terminasi fiber optic yang menempel di dinding.

Gambar Wall-Mount
Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.

Gambar OTB
Joint Closure
Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.

Gambar Joint Closure
High Distribution Cabinet
High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

Gambar High Distribution Cabinet
C. Testing (OTDR dan Power Meter)
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :
• Jarak
Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
• Loss
Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
• Atenuasi
Atenuasi dari serat dalam suatu link.
• Refleksi
Besar refleksi (return loss) dari suatu event.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

Gambar OTDR
Power Meter
Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.

Gambar Power Meter
D. Splicing (Fusion Splicer)
Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :
a. Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper
b. Membersihkan ujung fiber optic
c. Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
d. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.
e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda
f. Analisa hasil sambungan
g. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

Gambar Fusion Splicer
Gigabit Ethernet Converter
A. Pengantar
Sekarang ini media Fiber Optic (FO) sudah sangat banyak digunakan oleh ISP, perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung FO. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan converter dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya. Converter yang digunakan disini adalah produknya Litech.

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :
Standar protocol : IEEE802.3Z/AB 1000Base-T/SX/LX.
Transfer rate : electrical interface : 1000Mbps, Fiber interface : 1.25Gbps.
Interface : satu interface UTP RJ-45, satu interface SC.
Operation mode : full duplex atau half duplex.
B. Instalasi
Interface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber, untuk RG-45 sebaiknya menggunakan CAT5 dan CAT6. Untuk fiber menggunakan koneksi cross yaitu “TX-RX” “RX-TX” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan. Berikut adalah gambaran skema koneksi.

Bagian-bagian fiber optik
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Cara Kerja Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
Keuntungan Fiber Optik
Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.
Bagaimana Fiber Optik Dibuat
Making a preform glass cylinder
Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD).
Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.
SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca.
Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.

Drawing the fiber from the preform
Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower.
Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.
Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang.
Dilakukan proses coating dan UV Curing.

Testing the Finished Optical Fiber
Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature,.


Splitter Splitter adalah  optikal fiber coupler
sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal– sinyal kombinasi dalamsatu path. Selain itu,splitter
juga dapat berfungsi untuk merutekan danmengkombinasikan berbagai sinyal optik.Splitter terdiri dari 3 port dan bisamencapai dari 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standartdirekomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun ratiomeningkat menjadi 64 berdasarkan ITU-T G.984 GPON standart.Splitter mendukung beberapa pilihan ratio pembagian sinyal. Ratio pembagian dapatmenggunakan sebuah alat untuk splitter , sebagai contoh pemakaian splitter tunggal 1:32, atau pemakaian splitter secara pararel seperti 1:8 dan 1:4 atau1:16 atau 1:2.Gambar 1.4 Splitter g.Splicer
Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu suatualat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang berbasis kacayang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuahmedia sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer iniharus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan( splicing ) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasanmedia kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu mediayang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter

media yang memiliki senyawa yang sama. Penyambungan bisa saja tidak utuh, karenatidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila halini terjadi maka proses penyambungan harusdiulangilagi,hingga mendekatiredaman yg sekecil-kecilnya (dibawah 0.2 dB)h.

Konektor Konektor terdapat pada ujung dari serat optik yang terhubung langsung pada perangkat.Konektor pada fiber optik terbuat dari material yang sederhanaseperti plastik, karet dan kaca sehingga lebih praktis.Konektor memiliki beberapa jenis, antara lain :FC (Fiber Connector ): digunakan untuk kabel single mode denganakurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengantransmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem dratulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

SC (Subsciber Connector ): digunakan untuk kabel single mode,dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik biladipasangkan ke perangkat lain.ST (
Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir miripdengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabelmulti mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.


Mamp  untukkonfigurasikonfigurasiyangberbedaBaseframe + side ducts
Patchcord Management
Untuk storage dari functional patchcord overlength
Patchcord StorageGambar 2.9 Video Coupler Shelf
2.3Alcatel Lucent 7342 ISAM FTTU– ONT-series
Alcatel-Lucent Gigabit Passive Optical Network (GPON) Optical Network Terminal (ONTs) dirancang untuk mengirimkan superior triple-play dengan kapasitas bandwidth yang tinggi kepada pengguna akhir. Alcatel-Lucent 7342 Intelligent ServicesAccess Manager (ISAM) tersedia dalam pilihan yang berbeda, yang menawarkanfleksibilitas tertinggi dalam penggunaan serat fiber optik. Alcatel-Lucent 7342 IntelligentServices Access Manager (ISAM) dirancang untuk menawarkan kemampuan tambahanseperti konsumsi daya yang rendah, diagnosis optik jarak jauh untuk mengatasi masalah,dan fungsi gerbang perumahan untuk lingkungan jaringan rumah yang maju


Gambar:kaset

Splitter Splitter yang digunakan adalah splitter merck PLANK, dengan tipe 2 x N. Pada studi kasuskali ini sebuah passive splitter untuk 64 ONT.Tabel 3.5 Spesifikasi Splitter


Gambar 2.1 OLT (Optical Line Terminal)

c.       Optical Distribution Cabinet (ODC)
ODC (Optikal distribution cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai OPD. Letak dari ODC ini adalah sama seperti RK. ODC menyediakan sarana transmisi optic dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.
 Pasif splitter 1:4
Otb (opticarterminal box ) menuju odp


Gambar 2.2 ODC (Optical Distribution Cabinet)
d.      Optical Distribution Pack (ODP) Instalasi atau terminasi yang bagus dari fiber adalah persyaratan utama untuk menjamin kemampuan yang bagus dari kabel fiber optik, pada implementasi dari suatu jaringa, beberapa jenis DP yang diperkenalakna.
Syarat utama DP adalah:
A)    DP dapat di ubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasangdengan cara melebihkan kabel fiber optik beberapa meter.
B)    Setiap DP harus punya ruangan splitter.
C)    DP harus memiliki akses dari sisi depan.
D)    Setiap DP harus memiliki penutup depan untuk melindungi orang dari cahaya laser yang langsung keluar dari ujung fiber.
E)     DP harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel fiber optik.

 
Gambar 2.3  ODP Aerial Closure

e.       Optical Network Termination/Unit (ONT/ONU).
ONU menyediakan interface antara jaringan optic dengan pelanggan. Sinyal optik yang di trnsmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONU diletakkan disisi pelanggan. Perangkat ONU digunakan PT.Telkom salah satunya adalah ZXA10 FN62X.Merupakan pabrikan merek ZTE.

ONU menyediakan interface antara jaringan optic dengan pelanggan. Sinyal optik yang di trnsmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONU diletakkan disisi pelanggan. Perangkat ONU digunakan PT.Telkom salah satunya adalah ZXA10 FN62X.Merupakan pabrikan merek ZTE.

4.         Material pendukung
a.    Splitter
Passive Splitter atau splitter merupakan optical fiber couplersederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal-sinyal kombinasi dalam satu jalur. Selain itu splitterjuga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bias lebih hingga mencapai 32 port. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab tidak memerlukan sumber energy eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga cara kerjanya membagi daya optic sama rata.


Tabel 2.1 Redaman Pasif Splitter
Rasio Redaman
1:2 2,8 – 4,0 dB
1:4 5,8 – 7,5 dB
1:8 8,8 – 11,0 dB
1:16 10,7 – 14,4 dB
1:16 10,7 – 14,4 dB
1:32 14,6 – 18,0 dB




Input dari ODC 1 core
B.   Pengertian FTTH (Fiber To The Home)
1.      Pengertian FTTH
FTTH (Fiber To The Home) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (Provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play service yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara(jaringan telepon, PTSN) dan video (IPTV) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
2.      Konfigurasi jaringan FTTH
FTTH (Fiber To The Home), dimana pada jaringan ini kabel serat optik digunakan sebagai material utama karena jaringan ini memakai KSO dari ME ke OLT, OLT ke ODC, ODC ke ODP, ODP ke ONT/ONU, itu semuanya menggunakan kabel serat optik.

Gambar 2.6 Konfigurasi Jaringan FTTH (Fiber To The Home)
3.      Alat dan material yang digunakan
Alat yang digunakan :                                                 Material yang di gunakan :
-          Splice Ilsintech                                                      -   Conektor
-          Tang potong                                                          -   Drop core
-          Cutter                                                                    -   ONT/ONU
-          Tangga                                                                  -   Paku Klem
-          Fushion splicer                                                      -   Cable Ties
-          Alcohol
-          Tisu
-          Palu
4.      Prosedur instalasi jaringan FTTH
a.       Pertama jumper patch cord dari OLT ke ODF
b.      Tarik KU dari ODF ke ODC
c.       Setelah kabel sampai do ODC, sambung SO no.1-6 dengan pigtailuntuk dimasukkan ke OTB.
d.      Setelah kabel disambung, setelah itu pasang pasif splitter 1:4.
e.       Colokkan kabel input splitter menuju sentral di OTB yang disambung KU tadi.
f.       Setelah itu colokkan output splitter menuju ODP di OTB yang berada dibawah OTB yang menuju sentral.
g.      Setelah itu tarik kembali KU dari ODC menuju ODP.
h.      Setelah sampai ODP biasanya hanya 1 core saja yang disambung, karena di ODP terpasang splitter 1:8, jadi tidak banyak core yang digunakan, karenanya 1 core biasa dipakai untuk 32 pelanggan.
i.        Setelah itu sambung core berwana biru dengan pigtail, dan sambung juga pasif splitter dengan pigtail juga.
j.        Hubungkan core dari sentral dan input dari pasif splitter yang sudah terpasang konektor menggunakan coopler.
k.      Sesudah itu gelar kabel Dropcore dari ODP sampai ONT/ONU.
l.        Setelah kabel digelar, pasang konektor di kedua ujung kabel Dropcore.
m.    Setelah dipasang konektor, hubungkan salah satu ujung kabelDropcore dengan salah satu output dari pasif splitter.
n.      Setelah itu hubungkan kembali salah satu ujung kabel Dropcore ke ONT/ONU.

o.      Setelah itu ONT/ONU di config dari kantor, dan setelah di configONT/ONU siap digunakan.


1. Segmen A, terdiri dari perangkat Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC) serta catuan kabel feeder.
2. Segmen B, terdiri dari perangkat Optical Distribution Point (ODP) serta catuan kabel ditribusi.
3. Segmen C, terdiri dari perangkat Optical Terminal Premises serta catuan drop wire.
4. Segmen D, terdiri dari perangkat roset dengan catuan kabel indoor.
Arsitektur jaringan Fiber to The Home (FTTH) dapat dilihat pada gambar.
A. Optical Line Terminal (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) merupakan perangkat aktif yang dipasang di sentral office yang berfungsi sebagai antar muka sentral dengan jaringan yang dihubungkan ke satu atau lebih jaringan distribusi optik.
B. Patch-cord
Patch-cord merupakan kabel optik yang digunakan untuk menyambungkan dua perangkat dimana pada kedua ujungnya telah terpasang konektor.
C. Segmen A
1. Optical Distribution Frame (ODF)
Optical Distribution Frame (ODF) merupakan perangkat tempat terminasi kabel fiber optic. Selain itu juga sebagai tempat peralihan dari kabel fiber optic outdoor dengan kabel fiber optic indoor dan sebaliknya.
2. Kabel Feeder
Kabel feeder merupakan kabel fiber optic yang diterminasi di Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC) untuk menghubungkan kedua perangkat tersebut.
3. Optical Distribution Cabinet (ODC)
Optical Distribution Cabinet (ODC) merupakan suatu perangkat pasif yang diinstalasi di-indoor atau outdoor. Perangkat ini berfungsi sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi, sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi).
D. Segmen B
1. Kabel Distribusi
Kabel distribusi sama halnya seperti kabel fiber optic feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi yang berupa sinyal optic mulai dari Optical Distribution Cabinet (ODC) sampai dengan Optical Distribution Point.
2. Optical Distribution Point (ODP)
Optical Distribution Point (ODP) merupakan perangkat terminasi akhir kabel distribusi dan terminasi awal penggunaan kabel drop core
E. Segmen C
1. Kabel Drop
Kabel drop berfungsi untuk menghubungkan Optical Distribution Point (ODP) ke Optical Terminal Premises (OTP) di sisi pelanggan.
2. Optical Terminal Premises (OTP)
Optical Terminal Premises (OTP) merupakan perangkat pasif yang dipasang di rumah pelanggan yang berfungsi sebagai tempat terminasi akhir drop kabel.
F. Segmen D
1. Kabel Indoor
Kabel indoor kabel yang dipasang di dalam rumah pelanggan yang menghubungkan Optical Terminal Premises (OTP) dengan roset.
2. Roset
Roset merupakan perangkat tempat terminasi kabel indoor dan patchcord yang terhubung ke Optical Network Terminal (ONT).
G. Optical Network Terminal (ONT)
Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat aktif yang dipasang di sisi pelanggan indoor yang dilengkapai dengan port-port.
H. Passive Spliter
Passive spliter merupakan perangkat yang berfungsi membagi sinyal optic dari satu sinyal input menjadi beberapa sinyal output. Passive spliter dapat digunakan di Optical Distribution Cabinet (ODC) dan Optical Distribution Point (ODP) atau dapat juga diletakkan di Optical Network Terminal (ONT).
I. Pigtail
Pigtail merupakan kabel optic dengan panjang yang terbatas yang memiliki satu konektor pada salah satu ujungnya.
J. Konektor
Konektor merupakan perangkat yang digunakan sebagai penghubung atau penyambung perangkat yang satu dengan perangkat yang lainnya.
Referensi
Telkom Akses, “Overview FTTx (Fiber To The x).”
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, “Panduan Desain FTTH.” Jakarta, 2012.
2.2.3 Optical Distribution Cabinet (ODC) ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif

Fiber Optic Distribution Point (FODP)
Fiber Optic Distribution Point ( FODP) adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi melindungi sambungan fiber optic. Dan fungsi utama dari FODP adalah membagi satu core optic menjadi beberapa core untuk keperluan pelanggan.
Ada beberapa jenis FODP yang sering di gunakan di sekitar kita, secara basicnya ada 2 jenis yaitu :
 1. FODP Pole





    2. FODP Closure
FODP Pole adalah FODP  yang dipasang pada tiang & FODP Closure yang dipasang merekat lurus pada kabel FO ( Fiber Optic )
A. ODC   Optical Distribution Cabinet (ODC)  adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode,yang  berisi connector, splicing,maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi
   Gambar 3.1 ODC
a.         di dalamnya    terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. Konstruksi secara umum   dapat terbuat dari bahan Konstruksi
Konstruksi ODC secara umum harus kuat, kokoh, sehingga mampu        melindungi fungsi-fungsi perangkat yang dipasang logam atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan- bahan sejenis yang lain.
       Konstruksi perangkat ODC harus memiliki kelengkapan sebagai    berikut:
1)       Tempat splitter,
2)       Splitter tray,
3)       Alur patch cord,
4)       Konektor untuk terminasi kabel feeder,
5)       Konektor untuk terminasi kabel distribusi,
6)       Memiliki klem pemegang/penarik kabel,
7)       Adaptor parking lot ( tempat penyimpan core yang belum          terpakai).
   Optical Distribution Cabinet (ODC) merupakan titik terminasi kabel fiber optik feeder dengan kabel fiber optik distribusi. ODC terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian terminasi kabel feeder dan bagian terminasi kabel distribusi. Untuk kabel fiber optic yang mencatu ODC lainnya tidak dilakukan terminasi, tetapi disambung secara langsung (direct splicing)
b.        Pemasangan dan terminasi kabel
Kabel tray dipasang dalam ODC untuk lintasan kabel, sehingga kabel fiber optic/ pigtail/ patchcord akan sesuai jalurnya. Terminasi kabel pada ODC meliputi terminasi kabel fiber optic feeder dan distribusi dimana terdapat 3 kabel yaitu 2 feeder dan satu distribusi, dimana satu kabel feeder masuk ke panel feeder dan satunya di splicing tray untuk fiber optic yang diteruskan ke ODC lainnya. Serta 1 kabel distribusi masuk ke panel ditribusi yang selanjutnya menuju ODP. Konektor maupun ujung patchcord yang tidak digunakan harus selalu tertutup oleh dush cap.
Sedangkan patchcord yang dipakai harus sesuai dengan aturan dalam STEL yang terkait dan mempunyai panjang yang cukup, tempatkan sisa panjang (extralength) patchcord tersebut pada cabledrawer atau cableguid
c.        Penyambungan bagian In ke bagian Out
Penyambungan bagian in dan bagian out pada ODC menggunakan pathcord. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d.     Kabel input  Kabel fiber optik yang masuk ke dalam perangkat ODC harus masuk melalui jalurnya, biasanya diperangkat terdapat lubang untuk masuk kabel input tersebut. Untuk di kabinet/perangkat ODC kabel input biasanya berupa kabel feeder sedangkan kabel outputnya berupa kabel distribusi. Jika diperangkat ODC tersebut terdapat lebih dari satu lubang masuk/keluar maka untuk kemudahkan pengaturan dan kerapihan instalasi jalur kabel input/kabel feeder dengan kabel output/kabel distribusi harus dibedakan. Atur kabel input tersebut sejak terminasi/sampai ke rak/frame dimana perangkat ODC tersebut dipasang sehingga tidak saling mengganggu dengan kabel lain yang ada, tidak menghalangi pemasangan dan pembongkaran perangkat, memenuhi nilai estetika dan jika diperlukan pergunakan tray kabel dan kabel tirep/ties. Sebelum masuk ke perangkat ODC kulit pelindung/PE kabel input tersebut harus dalam kondisi terkupas dan untuk keamanan setiap loose tube dari kabel input tersebut harus dilindungi oleh flexible pipe. Untuk setiap belokan atau tekukan dari kabel input tersebut harus di atur sedemikian rupa sehingga terhindar dari patahnya kabel tersebut dan bending. Agar kabel input tersebut kondisinya rapih dan tidak terurai maka di ujung pengupasan ke arah kabel yang belum dikupas PE nya di ikat dengan kabel tirep/ties dan ntuk lebih aman lagi dari batas kabel yang dikupas dilindungi oleh kabel spiral sampai batas yang diperlukan agar tidak mengganggu untuk beloknya dan terminasi kabel.
B. ODP
Optic Distribution Point ( ODP) adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi melindungi sambungan fiber optic. Dan fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic menjadi beberapa core untuk keperluan pelanggan.
1.     Pemasangan Optical distributon Point
Perangkat ODP bisa dipasang pada tiang, permukaan tanah (pedestel) atau dinding. Untuk ODP yang dipasang ditiang harus mempunyai spesifikasi kedap air dan terlindungi dari masuknya benda asing kedalam ODP. Adapun fungsinya dari pemasangan ODP itu sendiri adalah sebagai berikut :
a.      Untuk mencatu pelanggan residensial melalui OTP
b.     Untuk terminasi antara kabel distribusi / kabel feeder dan kabel drop .
c.      Untuk keperluan akses atau terminasi kabel fiber optik ke pelanggan HRB, maka dapat ditempatkan atau dipasang ODP di dinding degung HRB tersebut. Selanjutnya tarik dan terminasikan kabel fiber optik dari ODC yang memungkinkan baik secara teknis maupun non teknis, jika memungkinkan minimal kapasitas kabel 12 core untuk koneksi ke pelanggan atau perangkat yang ada di HRB tersebut. Jika terdapat kesulitan/kendala penarikan dari ODC maka penarikan kabel fiber optic memungkinkan berasal dari ODP lain yang mempunyai kapasitas besar (minimal 24 core).
d.     Untuk keperluan kabel fiber optik ke perangkat-perangkat yang ditempatkan di remote, misalkan perangkat MSAN, IP-DSLAM, MSAN dan GPON dapat menempatkan atau memasang ODP di kabinet tersebut. Selanjutnya tarik dan terminasikan kabel fiber optik dari ODC yang memungkinkan baik secara teknis maupun non teknis, jika memungkinkan minimal 12 core. Jika terdapat kesulitan/kendala penarikan dari ODC maka penarikan kabel fiber optic memungkinkan berasal dari ODP yang mempunyai kapasitas besar (minimal 24 core)
2.   Termiasi ODP
Metode terminasi kabel distribusi di ODP  hampir sama dengan terminasi kabel distribusi di ODC. Untuk kabel drop optik metode terminasi dilakukan dengan menggunakan connector atau adaptor yang diterminasikan langsung ke kabel distribusi yang telah menggunakan connector. Prosedur terminasi kabel drop optik pada ODP adalah sebagai berikut
a.   Lakukan pengukuran jarak ODP hingga rumah pelanggan.
b.   Tarik kabel optikal drop wire  (ODW) hingga rumah pelanggan yang  sudah diukur sebelumnya, melalui polongan hand hole yang sudah  disediakan oleh PT.Telkom
c.   Setelah kabel sampai kerumah pelanggan, potong ujung kabel yang akan diterminasikan di ODP.
d.   Kupas kabel, dalam ODW akan terdapat 2 serat yang berwarna orange dan biru.
e.   Pilih salah satu warna, dan kupas coating lalu bersihkan menggunakan tissu dan alkohol.
f.    Potong serat/ core yang sudah dibersihkan menggunakan fiber striper
g.   Lakukan penyambungan optical drop wire dengan kabel FO distribusi yang  sebelumnya sudah diterminasi di ODP menggunakan fusion splicer.
h.   Konector yang tidak/ belum terpakai harus selalu tertutup dush cap.

3.   Penyambungan bagian In ke bagian Out
Penyambungan di ODP dapat langsung disambung ke adaptor connector atau disambungkan dengan menggunakan bagian in dan out dari splitter. Penyambungan bagian in dan bagian out pada ODP tidak menggunakan patchcord atau jumper tetapi berupa in dan out konektor front dan back artinya satu konektor yang bagian depannya sebagai in dan bagian belakangnya sebagai out. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan kondisi lapangan
PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK
 30   Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam persiapan serat adalahsebagai berikut:1.
 Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanicalstripper.2.
 Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.3.
 Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fibercleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating
250 μmmaupun 900 μm.
 4.Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potonganfiber 12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.5.
 Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potonganfiber pada fiber cleaver proses penyambungan.6.
 Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan caramenjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.7.
 Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice sampai berhenti.8.
 Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).9.
 Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splicesampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai denganbergeraknya pada fiber pertama.10.
 Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok AssemblyTool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi. Yang perlu diperhatikan padasaat pengaturan sambungan fiber ke dalam Tray.12.
 Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly Tool danmasukkan ke dalam Tray.13. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat tidak bolehkurang dari 3 cm.14. Hindari terjadinya puntiran pada serat
31Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk penyambungan serat dengan fusion.
4.4.2
 Patch Cord dan Pig Tail
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektordiujungnya, pigtail
akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memilikikonektor.Gambar 4.13 Pig Tail
Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patchcord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan  optic jumper
.Gambar 4.14 Patch Cord
4.4.3  PEMELIHARAAN  ALAT
Pemeliharaan alat fusion splicing:1. Memelihara alur V.2.Membersihkan lensa, lensa dan LED.3.
 Membersihkan atau mengganti elektroda.
 

32Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalanperangkat terjaga.Gambar 4.15 Alat Fusion Splicer

 5.1
 KESIMPULAN
Dari laporan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:1.
 Sistem komunikasi serat optik memiliki berbagai kelebihan dibandingkansistem komunikasi lainnya,terutama bandwidth-nya yang lebih besar dankecepatan transmisinya data yang lebih tinggi.2.
 Kelebihan sistem komunikasi serat optik ini sangat sangat menguntungkan,karena lebih mudah mengakses informasi dari daerah yang terpencilsekalipun.3.
 Teknik splicing diperlukan untuk mendukung implementasi pemasangan link fiber optik yang berjarak puluhan hingga ratusan kilometer.4. Teknologi DWDM dan GE-PON memaksimalkan serat optik yang telahexitisting efektif dan efisiensi.5. Dibutuhkan konsentrasi pada saat splicing fiber optic agar didapatkan hasilyang bagus atau kecil terjadinya looses.6. Melakukan penyambungan ( splicing ) fiber optic tidak semudah yangdibayangkan karena harus hati-hati pada setiap langkahnya jika inginhasilnyamaksimal.
5.2  SARA Adapun saran yang dapat saya berikan adalah:
1.Fiber optik adalah media transmisi kabel yang sangat baik. Disarankan bahwastandarisasi network untuk mengubah fiber optik multi mode ke single modetidak hanya dilakukan pada area perkantoran dan field saja, tapi juga areaperumahan
2. Melakukan maintenance secara berkala.Optical Distribution Network (ODN) Optical Distribution Network (ODN) menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan ONT.
Ada beberapa cara untuk menghitung link budget antara satu titik OLT ke titik ONT. Seperti diketahui bahwa link budget antara 2 titik tersebut sebesar 26 dB (GEPON) dan 28 dB (GPON). Saat data ditransmisikan dengan cahaya, akan ada attenuation (pelemahan) sinyal sehingga jika tidak ada standard minimum receiver sensitivity  di sisi transceiver, maka packet loss tidak bisa dihindari. Bisa jadi intermitten (putus sambung) sering terjadi dan sulit dideteksi penyebabnya.
Perangkat interior pada ODN terdiri dari :Optical Fiber / Kabel Fiber Optik Splices Konektor Splitter
Splices merupakan peralatan yang digunakan untuk menyambungkan kabel serat optik secara permanen. Ada dua prinsip sambungan, antara lain :
Sambungan Fusi, menggunakan pancaran listrik untuk mematri dua kabel serat optik secara bersama-sama. Teknik ini memerlukan orang yang ahli dan berpengalaman karena penjajaran kabel serat optik membutuhkan komputer terkontrol untuk mencapailosses (kerugian) minimal 0.05 dB.
Sambungan Mekanik, menggunakan elemen biasa. Teknik ini lebih mudah diterapkan di lapangan dengan losses (kerugian) sekitar 0.2 dB. Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang berfungsi sebagai penghubung serat. Dalam operasinya konektor mengelilingi serat kecil sehingga cahayanya terbawa secara bersama-sama tepat pada inti dan segaris dengan sumber cahaya (serat lain).
Splitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif karena optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata.
Passive Splitter memiliki redaman sesuai dengan jenisnya, antara lain :



Gambar Optical Passive Splitter 1:16

Tingkat atenuasi (kerugian) pada kabel serat optik bergantung pada panjang gelombang yang merambat pada kabel optic. Berdasarkan gambar di bawah ini dapat diperhitungkan budget atenuasi kabel optiknya.

Untuk panjang gelombang sekitar 1310 nm, atenuasi sekitar 0.35 dB/km. Sedangkan panjang gelombang 1550 nm memiliki atenuasi 0.25 dB/km. Dengan atenuasi yang kecil ini, bukan tidak mungkin sinyal cahaya dapat merambat sepanjang 100 km fiber optik tanpa penguatan.
Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah rak tempat terminasi ODN. Sehingga penempatanOptical Passive Splitter menjadi lebih rapi dan mudah dalam perawatannya.

Gambar ODN yang terpasang dalam Optical Distributin Cabinet



                    BAB 4
Tentang cara menghubung modem ke tivi

         1.Cara menhubungkan komputer ke Internet melalui Jaringan
 Melalui jaringan
Salah satu cara yang digunakan untuk menghubungkan komputer kita ke internet adalah melalui jaringan. Cara ini banyak digunakan di warnet-warnet, sekolah-sekolah atau perusahaan-perusahaan. Sebuah komputer yang dijadikan server dihubungkan keinternet kemudian kumputer lain dalam jaringan tersebut dihubungkan ke server. Sistem jaringan ini memiliki keuntungan yaitu biaya akses yang ditanggung lebih murah karena biaya akses terbagi kekomputer lainnya.



2.Cara menghubungkan komputer ke Internet melalui Tv Kabel
Menggunakan TV Kabel Kelebihan dari penggunaan jaringan TV kabel untuk akses internet adalah kita dapat melakukan akses internet setiap saat tanpa ada gangguan sepenuhnya jaringan telepon Syarat aksess internet melalui TV kabel antara lain:
a. Berlangganan dengan penyedia layanan TV kabel yang memiliki layanan internet
      b. Perangkat komputer standar yang dilengkapi dengan sistem operasi dan perangkat lunak lainnya yang mendukung akses internet.
    c. Menggunakan modem khusus yang dirancang untuk TV kabel.
     3.  Cara menghubungkan komputer ke Internet melalui dial up
Melalui saluran telpon langsung (Dial Up)
Cara termudah untuk menghubungkan komputer ke internet adalah dengan menggunakan kabel telepon atau dial up. Dimana modem langsung dihubungkan dengan jaringan telpon lalu kita langsung bisa terhubung ke internet. Kelebihan akses dengan menggunakan kabel telpon adalah memiliki jaringan yang luas. Kecepatan akses dengan menggunakan dial up dapat mencapai 56 kbps.
4.  Cara menghubungkan komputer ke internet melalui WI-FI
MELALUI WiFi. Wifi = Wireless Fidelity.  Wifi adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi (berada pada spektrum 2,4 GHz.). Kecepatan akses sampai 11 Mbps. Akses tidak menggunakan kabel tetapi berada pada daerah yang mempunyai sinyal WiFi. (berada pada radius 100 meter dari titik akses). Daerah yang mempunyai sinyal WiFi disebut Hotspot. Tiga komponen yang terdapat dalam sebuah lokasi Hotspot. 1) Acces Point (Titik Akses) adalah perangkat yang menghubungkan teknologi Wireless LAN dengan Ethernet yang terdapat di komputer. Melayani pengguna sebanyak 128 orang (client).Luas daerah yang dijangkau oleh satu titik akses mencapai 25 – 100 meteR. 2). Access Controller (Pengendali Akses) adalah perangkat yang berfungsi sebagai alat audentifikasi untuk mengecek pengguna. 3). Internet Link adalah perangkat yang menghubungkan lokasi Hotspot dengan Internet. Kemampuan koneksi sampai kecepatan 512 kbps, untuk semua pengguna dalam satu lokasi.. Kelamahan Akses Internet dengan WiFi: Akses hanya pada daerah 100 meter dari titik akses
5.Cara menghubungkan komputer ke internet melalui GPRS
MENGGUNAKAN JARINGAN GPRS. GPRS singkatan dari General Packet Radio Service. GPRS mampu mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi sedang bergerak, karena menggunakan gelombang radio.Akses melalui GPRS menggunakan sistem paket, yaitu besarnya data yang ditransfer. Akses Internet dengan teknologi GPRS, syaratnya memiliki Komputer, Handphone berfasilitas GPRS, SIM card yang menyediakan jasa layanan GPRS. Kelemahannya : Untuk koneksi harus melakukan setting tertentu. Tiap Handphone dan Operator mempunyai cara sendiri untuk mengaktifkan fasilitas GPRS-nya.
6.cara menghubungkan internet ke komputer melalui modem
Modem merupakan singkatan dari Modulator Demulator , yang Modulator artinya adalah bagian yang mengubah signal informasi ke dalam signal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan. Sedangkan Demulator adalah bagian yang memisahkan signal informasi (yang berisi data atau pesan) dari signal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
Dan pengertian Modem dari penggabungan keduanya adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya. Namun, umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk signal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi signal analog, ketika modem menerima data dari luar berupa signal analog, modem tersebut berubah kembali ke signal digital supaya dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Signal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi ,seperti : telepon dan radio. Modem juga dapat menghubungkan dari komputer ke Internet.
 #Jenis-jenis Modem :
    1. Berdasarkan Pemasangannya ,terdiri atas ;
      - Modem Internal
      - Modem External
    2.Berdasarkan Jaringan atau Media ,terdiri atas ;
      - Modem Kabel
      - Modem Wireless
7.cara menghubungkan komputer ke internet melalui 3G
    cara menghubungkan komputer ke internet melalui 3G
[[3G]] adalah ''third generation technology'' yang mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel ([[wireless]]). 3G sebagai sebuah solusi [[nirkabel]] yang bisa memberikan kecepatan akses :
Sebesar 144 kbps untuk kondisi gerak cepat (mobile)
Sebesar 384 kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian)
Sebesar 2 Mbps untuk kondisi static di suatu tempat
ini adalah gambar remot itu biasanya seting dalam tv

       contohnya seperti gambar di bawah ini.
Ini adalah hasil terahir


ini Cara koneksi Smart TV ke jaringan internet
Suatu perangkat dikatakan dapat terhubung ke internet jika:
1. perangkat tersebut telah memiliki software untuk menggerakkan perangkat tersebut agar terhubung ke internet.
2. perangkat tersebut terdapat hardware yang menghubungkan perangkat tersebut ke jaringan internet.
3. Jasa layanan internet, seperti Telkom atau Indosat
Ketiga syarat di atas harus tersedia agar perangkat tersebut dapat digunakan untuk berinternet. Untuk syarat ke tiga kita bisa menyewa pada penyedia jasa layanan internet, sedang syarat 1 da 2 harus dipenuhi oleh perangkat tersebut atau setidaknya bisa kita tambahkan ke perangkat tersebut.
Demikian halnya dengan sebuah Smart TV yang memang didesain untuk bisa akses internet sehingga bisa menampilkan konten-konten yang ada di internet tidak melulu hanya nonton siaran TV lokal.
Untuk koneksi dengan jaringan internet, umumnya Smart TV memiliki dua cara yaitu dengan menggunakan kabel Ethernet (disebut juga kabel LAN, Local Area Network) atau dengan perangkat WiFi (wifi adapter).
1. Ethernet / LAN,
Caranya yaitu, siapkan kabel Ethernet dahulu. Biasanya kabel ini tidak disertakan saat beli Smart TV. Kemudian lihat bagian belakang panel Smart TV, cari terminal Ethernet-nya (Ethernet / LAN port), lalu colokkan salah satu ujung kabel Ethernet. Kemudian ujung kabel Ethernet yang lain colokkan juga ke terminal Ethernet yang ada pada router atau modem jaringan internet. Setelah itu lakukan setting pada Smart TV anda. Cara atau menu setting ini berbeda-beda untuk masing-masing merk Smart TV. Lihat cara setting pada buku panduannya.ini
                                  Contohnya seperti gambar di bawah ini:


Kekurangan jika menggunakan kabel ethernet ini adalah kualitas sinyalnya akan menurun jika kabelnya semakin panjang.
2. Wifi (Wireless LAN)
Koneksi internet Smart TV dengan WiFi ada dua macam:
2.1. WiFi Built-in
WiFi built-in dikenal juga dengan istilah wireless LAN built-in. Jika Smart TV anda sudah built-in WiFi, berarti Smart TV anda bisa akses ke jaringan internet di rumah anda tanpa tambahan apapun. Asalkan di rumah sudah tersedia jaringan internet menggunakan wireless modem (wifi). Kemudian tinggal anda aktifkan wifi nya dengan melakukan setting pada Smart TV. Cara setting ini berbeda-beda untuk masing-masing merk. Silahkan cek buku panduannya.


2.2 WiFi Ready.  Smart TV yang bertuliskan WiFi Ready, berarti Smart TV tersebut belum bisa langsung akses internet. Tidak seperti Smart TV yang built-in WiFi yang langsung bisa akses internet. Smart TV dengan WiFi ready hanya menyediakan slot WiFi yang kosong. Untuk mengatasi hal ini agar bisa akses jaringan internet, ada beberapa solusi yang ditawarkan, yaitu:
a. Kalau tetap ingin gunakan wifi, maka anda harus membeli wifi card yang merupakan sebuah perangkat untuk akses jaringan internet tanpa kabel yang dipasang pada slot wifi yang kosong. Konsultasikan dengan penjualnya mengenal hal ini.
Kemudian baru di setting dengan cara seperti Smart TV built-in wifi di atas.

b. Menggunakan kabel Ethernet jika Smart TV ada Ethernet port-nya seperti no.1 di atas.
c. Gunakan WiFi dongle.
WiFi Dongle berfungsi seperti perangkat wifi, yaitu untuk menghubungkan Smart TV anda ke jaringan internet tanpa kabel. Ada dua jenis wifi dongle ini:
- LAN WiFi Dongle, wifi dongle yang dicolokkan ke LAN / Ethernet port
- USB WiFi Dongle, wifi dongle yang dicolokkan ke USB port.
Namun perlu diingat, tidak sembarang WiFi dongle bisa digunakan pada Smart TV. Gunakan WiFi dongle yang berasal dari produsen yang sama dengan Smart TV anda.
Gambar modem :

Sebaiknya cari informasi sejelas-jelasnya jika ingin membeli Smart TV yang "Wifi Ready", kalau tidak akan nambah masalah baru nantinya. Ada Smart TV yang menyertakan wifi dongle, ada juga Smart TV yang tidak 'include' wifi dongle, yang berarti anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membelinya.
Masalah Smart TV yang WiFI Ready ini, sekarang dilarang beredar / dijual di Australia. Karena membuat masyarakat bingung dan kecewa. Smart TV atau blue ray yang dijual di sana tidak boleh lagi menggunakan istilah "WiFi Ready" atau "wireless LAN Ready". Produsen harus mengganti istilah tersebut dengan istilah yang lebih jelas yang tidak menyesatkan masyarakat, seperti : "WiFi Capable with Optional Adapter", atau "Wireless LAN Adaptor required, sold sparatetly" atau "USB Wireless LAN adaptor required".
Seperti yang tertulis pada screenshot berikut:
"The Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) recently announced that it considers terms such as "WiFi Ready" or "Wireless LAN Ready" to have potential to mislead consumers and breach the Australian Consumer Law (ACL) when used on certain electronic products, such as TVs and Blu Ray players, which require additional devices to be purchased to provide the WiFi or wireless capability.
Five leading audio visual manufacturers have agreed to include in their promotional materials and on their websites prominent statements such as "USB Wireless LAN adaptor required", "WiFi Capable with Optional Adaptor" or "Wireless LAN Adaptor required, sold separately", where their products require additional devices to be purchased." (source: Bagaimana dengan kita...??
            Artikel terkait:
- Siaran TV Digital
- Cara mendapatkan siaran TV Digital Terrestrial DVB-T2
- Resolusi TV Digital (Jenis-jenis TV Digital)
- Antena TV Digital
- Smart TV, Apa itu Smart TV?
- Jenis-jenis TV 3D
- Cara koneksi laptop ke TV Digital menggunakan kabel HDMI
- Koneksi dan cara kerja DLNA
- Cara berbagi konten laptop/PC dengan Smart TV menggunakan Smartshare
- Cara berbagi layar (mirror) smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan Miracast
- Cara berbagi konten smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan DLNA
- Cara berbagi layar smartphone Asus Zenfone 4 dengan Smart TV menggunakan koneksi wireless Miracast
Gambar rumah-rumah seperti  ini adlah biasa yang kita melakukan atau melaksanakan  cara belajar memasang modem dan koneksi di tv